Senja sore menemaniku,
yang tengah bercengkrama dalam keakraban hati dengan-Mu...
Kusyukuri segala nikmat-Mu, ya Rabbi
Kutersenyum dalam sapaan rindu dan tersipu malu dalam cinta-Mu...
Tidak ada yang bisa kuingkari
Rasa ini hadir dengan sendirinya…
Engkau yang menanamkannya dihati,
kuingin terpatri dan takkan terganti…
Warna pelangi menghiasi diri,
tersenyum dengan segala kesyukuranku pada-Mu...
Engkau yang Maha Indah dan mempesona,
Engkau yang Maha Kuasa Lagi Maha Pemberi...
Aku yang sendiri hanya bisa menjalani,
segalanya Engkau yang merencanakan dan menggariskan...
Tak ada hak bagiku menolak kehendak-Mu,
karena seutuhnya yang ada padaku dan segala yang ada di alam dunia hanyalah milik-Mu...
Suasana langit hati yang sedang berirama,
mengalunkan seruan takbir untuk-Mu...
Shalawat dan salam diucapkan,
direnungkan dalam sanubari untuk kekasih-Mu…
Angin pun menemaniku dengan pena yang mulai menari,
dari lubuk hati setiap kata tertulis menjadi bait-bait...
Betapa aku menyadari,
bahwa hanya diri-Mu yang kucoba terus pertahankan ada dalam diri ini...
Terima kasih Ya Rahman,
Kau ciptakan rasa yang begitu indah bernama cinta...
Hingga ku tempatkan diri-Mu dalam tahta tertinggi dalam hatiku...
cinta membuatku mengerti arti hadir-Mu dalam setiap detik hidupku...
Sesungguhnya hanya dengan cinta-Mu, segala yang sukar menjadi mudah...
yang hitam menjadi putih, yang benci menjadi sayang…
amarah menjadi pasrah, kesakitan menjadi kesabaran,
ketidakmampuan menjadi ketawakalan...
Penghias iman dalam sanubari,
pengharapan akan keridhaan Ilahi...
Engkau Yang Maha Kaya, Engkau Yang Maha Sempurna...
Engkau Maha diatas segala Maha…
kala lisanpun mengucap tirakat ayat–ayat-Mu...
senjapun seakan ikut bertasbih menyerukan setiap nama-Mu...
oleh Aiesha Nafisah
*http://www.republika.co.id. Foto: Masjid di Istanbul, Turkey. Photo by Atilla1000
f⊕☻L∮ ♠ g∀ΓdΞη
Tidak ada komentar:
Posting Komentar